Aksi Bela Islam 411
menyisakan berbagai hal. Upaya penegak keadilan untuk mengusut tuntas pelaku
kerusuhan tetap dilakukan. Terbukti, Bareskim menangkap delapan orang yang
diduga mendompleng kerusuhan di Aksi
Bela Islam November lalu, Senin,
(28/11/2016). Beberapa orang tersebut tergabung dalam Hawariyun yang berbaiat
kepada ISIS.
Delapan
orang dan beberapa kelompok Hawariyun berhasil dikumpulkan malam itu. Mereka
adalah Dimas Adi Saputra, Wahyu Widada, Ibnu Aji Maulana, Zubair, Reno Suhartono
dan beberapa anggota Hawariyun. Ada lagi yang bernama Fuad Zakir Bani diundang namun
tidak hadir dalam pertemuan itu.
Kepala
Divisi Humas Polri, Irjen Boy Rafli Amar,
mengatakan penyidik membongkar bagaimana skenario kelompok yang dipimpin oleh
Abu Nusaibah ini berupaya menyusup dalam kerusuhan.
Jadi,
pertemuan itu digelar terpisah. Sebagian orang berkumpul di depan halaman Masjid
Al Fatah, Menteng, Jakarta Pusat, sebagian lagi di dalam masjid. Abu Nusaibah
memerintahkan Wandi Sopandi alias Abu Usama untuk membagi dua kelompok untuk
menyusup dalam kerusuhan. Kelompok satu dipimpin Abu Fatir yang bergerak ke
arah Penjaringan yang saat itu tengah rusuh. Sementara Abu Nusaibah memimpin
kelompok lain dan bergabung dengan massa di DPR.
Tujuannya,
jelas Boy, adalah agar berhadapan langsung dengan aparat keamanan dalam
kerusuhan dan mencari kelengahan aparat keamanan untuk merebut senjata api atau
apabila ada senjata yang jatuh segera diambil.
Dimas,
salah satu tersangka mengungkapkan bahwa saat tiba di Penjaringan, dia tidak
langsung bergabung dengan massa akan tetapi langsung menyusup ke barisan
belakang polisi untuk mencari kelengahan aparat. Namun rupanya, bentrok sudah
berhasil dikendalikan oleh aparat keamanan sehingga kelompok pimpinan Abu Fatir
bergabung dengan massa yang ada di DPR.
Pengungkapan
tersebut bermula dari ditangkapnya Saulihun alias Abu Nusaidah alias Abu Hilya
yang diduga anggota jaringan ISIS yang memotivasi orang-orang untuk mendukung
kelompok radikal tersebut. Selain itu, Saulihun juga bertugas untuk membaiat
orang-orang yang berhasil direkrut.